Minggu, 26 Juni 2016

3-Dibagi-1-(Catatan-kehidupan-mengenai-hubungan-kumpul-keboku-) eps 11

What Are You Doing Dewik


Aku tidak pernah tau ternyata di dunia ini masih banyak modus human trafficking yang si pelakunya masih berani bertindak nekat menahan izasah atau surat-surat berharga korbanya demi memperkerjakan pegawainya sebagai pelacur . Teh linda mengakui saat ia masih bersolo karrier menjadi seorang Hoker/PSK jalanan di sumedang lebih menguntungkan ketimbang bekerja dengan orang lain yang akhirnya malah menjadi perbudakan. Selain itu menjadi istri simpanan atau istri ulama syi'ah bisa tidur nyenyak di ranjang ketimbang harus menjadi seorang PSK. Hidup ini adalah suatu ketidak sempurnaan yang sering kali kita hadapi. Mungkin kita pernah membayangkan bagaimana orang itu menjadi sukses? Atau mungkin kita pernah bertanya dalam hati kecil kita bagaimana orang itu menjadi susah? Aku yakin pertanyaan ini paling jarang kita renungi. Karena kita hanyalah seorang manusia yang mengharapkan sesuatu yang lebih bukan sesuatu yang kurang. 

Dunia ini kontras dengan sesuatu yang tidak pernah kita tau wujudnya seperti apa? Kadang kita berdalih bahwa kita sudah mencicipi rasanya kepahitan hidup, padahal diluar sana masih banyak kehidupan yang pahit dibanding apa yang kita rasakan dan kadang kepahitan hidup itu merubah diri kita 180 derajat menjadi sosok yang lebih dewasa ataupun jatuh ke lubang tanpa dasar yang mengakibatkan rasa frustasi, ketidak normalan, stress, dan lebih parahnya adalah gila atau mental disorder/schizophrenia . Teh dewik, aku tidak tau berapa banyak prahara yang ia lewati sehingga membuatnya menjadi sosok yang aneh bagiku. Aku tidak inggin mengumbar aib teh dewik yang berkesinambungan dengan Nita. Tapi, yang jelas aku bisa menyimpulkan bahwa teh dewik itu sedang sakit dan banyak orang diluar sana yang memanfaatkan ketidak normalan nafsu sexnya yang menyimpang sebagai pemuas hasrat termasuk juga aku, jujur saja aku tidak berkelak dari kenyataan. Ia adalah korban tabrak lari dari beberapa rentetan suatu peristiwa yang terus terulang sehingga membuat jiwanya berceceran seperti tubuh korban yang baru saja di tabrak oleh kereta api.

Bagiku anaknya "Nita" merupakan sosok wanita yang worth it dibandingkan ibunya. Kenyataan pahit carut marut keluarganya tidak membuat Nita gentar untuk meneruskan pendidikanya. Bahkan saat itu kudengar dari indah nita sedang mencari-cari beasiswa dan inggin menyalurkan uang simpanannya untuk kuliah jurusan Seni. Meskipun sudah telat pendaftaranya karena faktor ekonomi dan tidak inggin merepotkanku merupakan kendala besar baginya. Tapi saat itu ia sedang mengasah kemampuanya membeli banyak buku persiapan SPMB dan belajar bersama indah yang sedang hamil anak pertamaku. Aku melihat Future di kedua bola mata mereka berdua sehingga membuatku tergerak untuk membahagiakan mereka berdua. Tidak ada yang menyangka bukan? Awalnya hanya seorang ABG nakal dan kini mereka berdua berharap untuk menatap masa depan yang lebih baik. Suatu pelajaran yang amat berharga bagiku " Sesuatu yang berbentuk buruk rupanya belum tentu buruk rasanya" Seperti buah durian yang baunya menyelekit dan jelek rupanya tapi begitu kita menyicipi dagingnya rasanya lezat bukan? Sama halnya dalam sebuah konteks kehidupan ada proses dan hasil. Kita tidak akan pernah tau hasilnya seperti apa? Berharap menebak untuk mendapatkan hasil yang terbaik atau meragukan dengan hasil yang akan kita capai? Akan tetapi, kita yakin dan percaya dengan apa itu yang disebut "Harapan". Meskipun kita mendapatkan hasil yang jelek setidaknya hati kita merasa puas dengan apa yang kita coba dan belajar dari sebuah pengalaman untuk memutar balikan kenyataan jika hal ini terulang lagi dalam hidup kita. Mungkin orang sepertiku tidak pantas berbicara seputar kehidupan. Yah, aku hanya mencoba untuk mengenang masa laluku yang sudah cukup membuka kedua bola mataku.

Okay back to teh dewik.Yah, waktu itu aku memang pernah memergoki sepeda motor bebek yang sedang diparkirkan di depan rumah kontrakan ku. Aku tidak tau siapa pemiliknya yang jelas di benak ku hanya 1. Ohhh...doi pasti lagi asik ngewek dengan pria lain ketika aku tidak menyambangi dirinya selama beberapa pekan. Batinku saat itu. Niat hendak inggin memergoki secara frontal atau blak-blak-an malah menjadi mengendap-ngendap di mobil ketika melihat seorang pria setengah baya baru saja keluar dari balik pintu rumah kontrakanku dengan wajah girang. Sementara itu teh dewik hanya menyapa pria setengah baya itu dari balik pintu sambil menyembunyikan tubuh moleknya yang mungkin saja sedang telanjang bulat atau mengenakan busana erotis dengan wajah semeringah. 

Terus terang saja perbuatan lancang teh dewik itu membuatku menjadi kesal dan menjadi enggan untuk menyambanginya lagi. Hari itu sambil menyetir bandung-depok bersama teh linda yang berada disampingku. Aku sempat berfikir untuk menggeser posisi teh dewik dengan wanita bohay yang berada disampingku. Tapi taukah kalian konsekuensi apa yang kudapat nanti saat melepas wanita yang sedang terkena mental disorder seperti teh dewik? Yah, pastilah doi akan melacur kembali dan akhirnya? HIV , Sipilis, keputihan, dan penyakit kelamin menular lainya yang dapat membahayakan dirinya ataupun orang lain. Sama seperti halnya aku menyelamatkan teh linda dan membawanya kedepok. Ibaratnya seperti ini : Lebih baik mana? Memberikan tempat yang baik bagi mereka berdua untuk melayani alat kelamin kita dibandingkan dengan mengobral alat kelamin mereka berdua yang akan menjadi malapetaka? So, jangan salahkan para pria yang memiliki banyak simpanan diluar. Karena pada kenyataanya masih banyak diluar sana yang masih belum bisa memberikan kehidupan layak bagi pasanganya meskipun hanya 1. Laki-laki itu boleh brengsek tapi dalam suatu batas tertentu selama kita bisa tanggung jawab baik secara materi maupun kebutuhan personal lainnya yang bisa mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak. Kenapa enggak? Kita adalah seorang petualang menantang alam tapi kita tau jalan untuk pulang. 

Sekilas ketika kupandangi rumah kontrakanku terlihat sepi nan hening dengan motor bebek yang diparkirkan di depan teras rumah kontrakanku. Aku menyuruh teh linda untuk stay dimobil. Kali ini aku benar-benar memiliki kesempatan yang besar untuk memergoki teh dewik bersetubuh dengan bandot tua itu. Karena jam sudah menunjuk arah 9-10 malam adalah waktu yang asik bagi kalangan pasangan kumpul kebo untuk melakukan hubungan intim. Sayup-sayup kudengar suara erangan teh dewik bersamaan dengan suara tumbukan daging paha yang saling beradu. Padahal kamar biasa tempat kami melakukan hubungan intim letaknya berada dibelakang dekat dengan dapur. Aku tak menyangka suara hubungan intim mereka berdua yang terdengar amat bersemangat nan kasar itu bisa terdengar sampai teras depan rumah. Kupikir gila juga ini tua bangka memperlakukan kemaluan teh dewik seperti samsak yang siap dihajar dengan tenaga penuh. Tak hanya itu saja aku juga sempat mendengar suara TV berunsur porno yang terdengar kencang. Nampaknya sambil asik bersetubuh mereka berdua menonton film BF untuk memompa birahi mereka berdua. 

Kubuka pintu rumahku yang sempat tidak di kunci ahh..padahal aku sudah siap kunci serep dan rasanya itu tidak berguna untuk aksi ninja ku. Ketika aku berhasil masuk kedalam tanpa diketahui oleh mereka berdua. Bunyi suara yang terdengar sayup-sayup diluar itu menjadi amat liar nan semakin kencang.

"Ohhhrmmmm..Ouuhhh.....Ouuhhhhh.....hrmmmm" Suara buas erangan teh dewik
"PLOK-PLOK-PLOK-PLOK" Bunyi suara tumbukan daging paha tampak jeda

"Yes...Ouhhh...yes....keep going baby" Suara wanita barat yang sedang asik di tumbuk kemaluanya di film porno yang sedang mereka tonton.
Aku sempat berjalan melewati ruang tamu dan ruang keluarga sambil mendengarkan suara dehaman pria setengah baya yang sedang sepertinya sedang asik menetek di kedua puting susu teh dewik dengan suara bisingnya.

"Slurpss....Suegerr re mbak susune...ehihik..ohmm...cups....cups" Deham pria berlogat jawa itu.
"Sshhh....Ouhhh....isepp terus A....biar sehat..hehe" Desah teh dewik yang sedang asik meladeni bandot tua yang sedang asik menghisapi kedua puting susunya.

Aku sempat menyalakan rokok ku dan menghisapnya dengan kencang berharap untuk menutupi rasa kecewaku saat melihat mereka berdua yang sedang asik bersetubuh. Rasanya peristiwa seperti ini terulang kembali ketika aku mengintip teh dewik sedang di gang bang oleh group gembong narkoba bang ajib. Kubuka pintu kamarku tempat biasa aku melakukan hubungan intim dengan teh dewik dengan gerakan ninja berharap agar volume tontonan Film BF yang sedang mereka tonton dapat menutupi bunyi deritan pintu kamarku. Akan tetapi karena bunyi deritan pintu kamarku yang terdengar cukup jelas membuat pria tua yang sedang asik menetek sambil digoyang dumang oleh teh dewik itu Sadar akan keberadaanku. Pria tua itu sempat menepuk-nepuk pantat bahenol teh dewik yang sedang bergoyang memutar mengaduk batang jantannya. Hingga akhirnya wanita berperut buncit yang sedang mengenakan erotic full body fishnet ini pun tersadar melihatku. Sangking kagetnya teh dewik sampai beranjak dari pangkuan bandot tua itu lalu menemuiku dengan terburu-buru tanpa memperdulikan bibir kemaluanya yang sudah kelewar-kelewer itu yang meneteskan cairan putih encer ke lantai. Aku tak tau berapa kali bandot tua itu menyemprotkan air maninya kedalam lubang kemaluan teh dewik. Tapi, yang jelas pasti dia menikmati hari-harinya bersama teh dewik tanpa kehadiranku.

Aku yakin bandot tua itu sudah tau keadaan kami berdua seperti apa. Sehingga membuatnya langsung menunduk melihatiku ketika teh dewik meminta maaf kepadaku atas kekhilafnya. Aku menyuruh mereka berdua keruang keluarga. Ada yang inggin aku bicarakan.

"Sebentar mas saya nanti kesana" Ucap lemas bandot tua itu
"Udah begitu aja pak. Saya enggak ada waktu banyak" Ucap lugasku yang membuat pria ceking itu langsung menuruti kataku berjalan menunduk seperti seorang napi maling ayam dengan batang jantan yang mengacung tegak yang ia tutupi dengan tanganya. 

Di ruang tamu kita sempat mengobrol panjang lebar dengan santai. Aku sempat menawarkan rokok tapi pria tua ini ternyata tidak merokok. Lebih baik memendam emosi dalam-dalam daripada meluapkanya malah berujung masalah. Sehingga kuputuskan untuk kroscek sedikit kepribadiannya .Pak mahmudin itulah nama pria itu yang biasa kupanggil dengan sebutan pak mud. Pria berumur 47 tahun asli nganjuk jawa timur ini adalah seorang tukang sayur langanan teh dewik dulunya adalah seorang supir truck perusahaan yang terkena PHK. Dari perawakanya yang cukup solid dengan badanya yang kurus itu bisa kuduga ia adalah seorang pekerja keras. Selain itu kepalanya yang terus menunduk tak berani melihat mataku yang sedang menatapnya menandakan pria ini sopan . Setiap tutur katanya yang kata wong jowo "Wes manut ae lah" alias "Udah nurut aja lah" menandakan ia sudah dewasa betul untuk menanggapi kesalahan yang ia perbuat. Teh dewik sempat meminta maaf beberapa kali di sela-sela aku berbincang dengan pak mud. 

"Udah-udah aku enggak marah kok teh"
"Gih, sana buatin kopi" Ucapku
"Bener A? dewik teh takut AA marah sama dewik..." Ucap teh dewik dengan wajah asam nan gelisah.
"Iyah, beneran gih sana" Ucapku menepuk pahanya.

Setelah teh dewik pergi ke dapur untuk membuatkan kami berdua kopi tiba-tiba saja teh linda datang. Lalu duduk disampingku melihati pak mud dengan wajah yang asam. Aku sudah berbincang panjang lebar dengan teh linda saat dimobil. Jadi, dia tidak terlalu kaget bertanya-tanya lagi dengan pemandangan yang baru saja dia lihat. Di sela-sela kami mengobrol seputar life yang ternyata pria asal nganjuk ini punya istri dan anak di kampungnya sana. Aku sempat mencuri-curi melihati torpedonya yang mengacung tegak yang dilumuri oleh karamel berwarna putih susu sisa orgasme mereka berdua yang memiliki diameter yang cukup besar membengkak sehingga membuatku kepalang akan besarnya. Pantas saja teh dewik betah dengan pria ini apalagi permainannya sip meskipun berasal dari kampung tapi goyangan pro kelas internasional yang mampu menumbuk selangkangannya hingga terdengar nyaring menggelitik telingga. Teh dewik pun kembali membawakan ku segelas kopi sedangkan pak mud tadi request teh hangat saja. Kami sempat melanjutkan perbincangan kami berdua dengan bahasa daerah yang kira-kira jika di jadikan versi indonesianya seperti ini.

" Bapak suka ngewek sama teh dewik?" Ucapku nyeleneh
"Waduh mas jangan ditanya...suenenggg aku mas...ehihik" Ucap pria ini
"Wong cantik begini" Imbuhnya sambil melirik genit teh dewik yang dibalas senyum mesem teh dewik.
"Teteh mau sama pak mud?" Ucapku melirik teh dewik yang sedang mesem-mesem dengan pak mud.
"Mauuu atuh A...hehe....tapi ini teh bener A? " Ucap teh dewik.
"AA teh enggak marah?" Imbuhnya
"Enggak santai aja, buat kamu apa sih yang enggak...hehe" Ucapku dibalas senyum mesem teh dewik.
"Kalau teh linda...teh linda gimana?" Ucap candaku sempat pak mud memandangi teh linda dengan genit. Tapi teh linda sempat menanggapi pria itu dengan wajah yang asam.
"Ihhh...geuleh A(jijik A)...teteh mending sama AA ajah dech" Ucapnya yang masih waras.
"Okay, Saya kasih teh dewik ke bapak. Tapi, dengan syarat kalau seandainya saya kepingin ngewek sama dewik,-"
"OH...siap-siap mas..ehehihik" Ucap pria itu memotong pembicaraanku.
"Jangan siap-siap aja pak. Doyan ngewek sama jablay?" Ucapku membuka topik baru
"Waduh...endak eh mas...saya mending sama mbak dewik saja...ehihik" Balas pria itu dengan semeringah.
"Muontok ngeneh...ayu pisan" Imbuhnya menggoda teh dewik
"Bagus....saya enggak mau itu titit bisa bawa penyakit" Ucapku lugas.
"Gih sana say temenin suami kamu " Ucapku sambil menepak pantat bahenol teh dewik yang sedang berjalan genit menyambangi pak mud lalu bercengkrama mesra denganya sambil saling lirik-lirikan.
"AA teh sehat?" Ucap teh linda dengan nada suara yang agak sedikit menyentil.
"Mau gimana lagi teh? " Ucap bisik ku.
"Yah udah teteh mah nurut ajah sama AA" Bisik teh linda.

Karena aku agak sedikit lelah dan capek apalagi tak sadar jam sudah menunjuk arah 12 atau 1 malam. sehingga aku memutuskan untuk tidur bareng dengan teh linda di kamar pribadiku yang kini resmi menjadi kamar pribadi kami berdua. Sebelum tidur aku juga sempat menegur pak mud untuk jangan terlalu ribut mengocok alat kelamin teh dewik. Apalagi kamar yang mereka diami dekat dengan teras depan rumahku. 
Aku terbangun sekitar jam 11-12 siang kata wong jowo namanya bangkong. Teh linda sudah tidak ada disampingku. Kemanakah gerangan? Oh, sedang didapur menyiapkan masakan dengan teh dewik sambil berceloteh bahasa sunda.Dengan penampilan yang acak-acakan aku sempat duduk diteras depan rumah menyalakan rokok sambil melihati pak mud yang sedang menyuci mobilku. Loh? Baik betul pria ini? . Batinku. Ia sempat menyapaku dengan menundukan kepalanya dengan senyum semeringah. Lalu melanjutkan kembali menyuci mobilku dengan wajah yang semangat seakan-akan mobil yang sedang dicucinya itu adalah mobilnya. Dari tata cara dia menyuci mobilku aku bisa melihat dia melakukanya dengan tulus tanpa maksud ataupun modus apapun. Mengapa aku bisa tau? Jika mau tau awal aku meminta mobil kepada my great lord hitler alias bokap. Aku disuruh menyuci mobilnya selama 1 tahun lamanya itu pun tidak seminggu sekali tapi seminggu 5x dihitung hari sabtu-minggu libur. Pokoknya setiap doi mau berangkat kerja jam 7 pagi itu mobil harus kinclong. Lebih parahnya ada sistem absent jika sebulan aku tidak mengerjakan tugas 2x maka batal sudah permintaanku. Perlu diketahui adik ku sempat membantuku tapi dengan catatan aku memberinya uang jajan sebesar 20 ribu itu pun tergantung dari moodnya. 

Jika aku inggat-inggat kembali masa-masa itu rasanya membuatku sedikit benostalgia. Tapi itulah namanya ortu yang memberikan pelajaran bagi anaknya untuk menghargai suatu barang. Oleh karena itu meskipun adik ku masih kelas 1 smp tapi bokap tak segan membelikanya honda civic walaupun doi belum cukup umur. Tapi anggap saja pria berkumis tebal yang kadang terlihat kikuk ini berusaha untuk berlaku adil bagi anak-anaknya. Biarpun ada kong kalikong antara aku dan adik ku dia tau kami tidak lebih dari 2 bersaudara yang saling membantu "We were brothers. we will always be brothers" 

Melihat pak mud aku jadi teringat sedikit pecahan masa laluku yang sempat membuatku tersenyum sendiri di teras. Mungkin dia amat berterima kasih kepadaku karena aku sudah mengizinkannya berhubungan badan dengan teh dewik. Kami sempat mengobrol panjang lebar dengan akrab dari soal gaji nya sebagai tukang sayur yang tidak menentu karena banyaknya saingan , keluarganya, dan macam-macam. Aku sempat menawarkanya sebuah pekerjaan yang mungkin worth it dimatanya. Yaitu menjadi supir pribadiku yang saat itu kugaji 2.5 juta per bulan. Aku juga menyuruhnya untuk tidak usah menumpang di rumah kontrakan yang ia sewa patungan dengan temannya dan tinggal disini menemani teh dewik disaat ia sedang horny. Tiba-tiba saja pria ini bersalaman denganku mencium tanganku dengan kedua bola matanya yang berlinang air mata. But, here we go...I just want the best way to continue my life. Aku percaya uang panas yang baru saja aku dapat bisa berputar kembali menjadi suatu yang bermanfaat bagiku dan bagi orang lain dengan memberi tempat yang terbaik bagi mereka. 

Mungkin bisa dibilang pak mud-lah orang yang berjasa membuat hidupku bisa berputar kembali seperti layaknya roda sepeda yang terus kukayuh mencoba untuk mengetest seberapa jauhkah aku dapat berjalan tanpa harus menatap kebelakang. Meskipun pada nantinya sebuah prahara menyambangi hidupku. Tapi kaki ku akan selalu terus mengkayuh pedal sepeda itu berharap untuk melihat titik akhir yang akan kutuju. Aku sempat mampir ke sorum mobil untuk mengganti mobil adik ku yang kujual. Mungkin dia akan berjingkrak-jingkrak saat melihat mobil favoritenya yang dahulu proposalnya pernah di tolak oleh my big boss alias bokap. Setelah itu aku sempat menyambangi toko jam untuk membelikan amanda, indah, nita, dan sari jam tangan branded yang modelnya berbeda. Sengaja aku pilih Acessories sebagai tujuan ku untuk memberikan gift ketimbang smartphone. Karena selain manfaatnya yang tidak habis di makan oleh waktu, tentu saja untuk menginggatkan mereka tentang diriku disaat suatu hari nanti salah satu diantara mereka ber 4 meninggalkan kehidupanku. 

Sepulangnya dari jalan-jalan keliling jakarta aku sempat merebahkan diriku di sofa ruang keluarga sibuk menggonta-ganti ch TV. Entah siaran apa yang inggin kutonton di jam 10-11 malam itu? Aku sempat mendengar pak mud sedang cekikan dengan teh dewik di kamar baru mereka berdua. Sementara itu teh linda sedang membuatkan ku secangkir kopi di dapur. Beberapa menit kemudian ia pun kembali membawa secangkir kopi hideng hangat. Ku acuhkan kopi hangatku beralih menghisap air liur teh linda sambil meremas-remas kedua buah buah pepaya kembarnya yang masih tertutup oleh shirt ketat yang sedang ia kenakan . Wajahnya yang binal itu sempat membuatku beberapa kali menjilati pipi mulusnya. Seolah-olah seperti hidangan penutup setelah aku menghabiskan kudapan bibir tebal manis nya itu. Setelah puas bercumbu hingga mmembuat bibir kami berdua belepotan dengan air. Aku menyuruh teh linda untuk berdandan cantik dan mengenakan baju erotis.

Sambil menunggu teh linda yang sedang berdandan aku sempat dengan asik menyeruput kopi hangat sambil menonton acara TV. Namun tak lama kemudian aku mendengar pintu kamar teh dewik terbuka. Ia pun dengan cueknya langsung menuju kedapur sambil membawa 1 tempat minum es yang berukuran cukup besar dengan menggenakan daster transprant erotis. 

"Wik...sini wik" Ucap panggilku
"Iyah A? Kela A..." saut teh dewik 
"Kunaon A? (Ada apa A?)" Ucap tanyanya sambil duduk disampingku dan menaruh 1 tempat minum yang di refill penuh dengan air es.
"Udah dijilat belum memek kamu sama pak mud?" Ucap tanyaku sambil mengusapi bibir kemaluanya yang semakin merekah tanpa sebab itu.
"Sshhhh...belum A..." Ucap lirikan nakalnya sambil berdesis nikmat merasakan bibir kemaluanya yang lobeh seperti pintu cowboy itu sedang kugosok-gosok dengan jemariku.

Aku sempat melihati bagian sisi kanan daster erotis transprantnya yang samar-samar menutupi puting susu kananya agak sedikit basah dan mengeluarkan bau semerbak wangi ASI yang menyengat. Wah, ini pasti yang kanan sudah di hisap habis-habisan oleh pak mud. 

"Wik pingin netek nih" Ucapku sambil mengerayangi kedua buah pepaya bangkoknya
"Udah lama gak mimik susu hehe" Imbuhku dibalas senyum mesem teh dewik
"Hayukkk...hehe....Main bareng aja atuh A sama si linda" Ucap dewik.
"Wah, boleh-boleh..yuk deh" Ucap ajak ku menggiring tangan teh dewik masuk kekamar pribadiku
"PAK....dewik aku pinjem dulu yah malam ini" Ucapku
"iyo iyo mas...yoweslah aku tak turu ae " Ucap pria itu.

Aku dan teh dewik menunggu teh linda yang sedang mengenakan lipstik di meja rias. Sebentar lagi dia akan menyusul kami berdua di ranjang. Kugunakan kesempatan itu dengan menetek di kedua puting susu mungil teh dewik. Menikmati betapa segarnya ASI miliknya itu. Tak lama kemudian setelah teh linda sudah beres merias wajahnya yang agak sedikit menor itu. Ia pun menyusul kami berdua di ranjang dengan mengenakan bra topless berwarna merah delima yang membuat kedua buah pepaya peyotnya itu menggantung kesana-kemari lengkap dengan Celana G-string topless yang memamerkan bibir kemaluanya yang sudah siap tempur melahap batang jantanku. Kusambut teh linda di ranjang dengan memperawani bibir manis merah delimanya itu sambil mengkorek-korek lubang kemaluanya dengan jemariku. Sementara itu teh dewik menunggu giliran dengan menerkam habis-habisan batang jantanku yang sempat ku jambak rambutnya lalu menggerakanya naik-turun seolah-olah seperti sebuah mainan sex. 

"Ouhhmgnmm...Uuommm......" Deham teh dewik menikmati batang jantanku yang sedang menyodok kerongkonganya.

Aku sempat mengacuhkan teh linda sejenak lalu fokus memegangi kepala teh dewik dengan tanganku lalu menyodok-nyodokan batang jantanku dengan kasar hingga membuat tubuhnya tersentak-sentak akibat sensasi mual akibat kerongkonganya sedang kusodok. Aku sempat membenamkan dalam batang jantanku kedalam mulutnya hingga membuat wajah teh dewik tertutup oleh bulu jembutku yang tumbuh menyerbak. Kutekan kepalanya itu amat lama hingga membuat teh dewik melirikan kedua bola mata nya meratapiku dengan nafasnya yang menyapu bulu jembutku. 
"Guakkk..Cuuhhh" Teh dewik mengeluarkan lendir liurnya kearah batang jantanku sambil melihatiku dengan tatapan binal dan bibir yang agak sedikit memble akibat kuterjang habis-habisan tadi.

"ihhh.....tumben A nyodoknya kenceng amat...." Ucap teh dewik sambil memunguti bulu jembut rontok ku yang ada di bibirnya.

Gairah sexku menjadi melonjak naik pada malam itu. Rasanya aku inggin menggenjot mereka berdua habis-habisan. Kutarik puting susu mereka berdua hingga mengajak teh linda dan teh dewik bercumbu bergantian sampai bibir kami berdua benar-benar basah dengan air liur. Kami bertiga sempat memainkan lidah kami dengan wajah semeringah dan mengecupi bibir kami bertiga bergantian. Sementara itu tangan teh linda dan teh dewik berebutan mengocoki batang jantanku yang sudah mengacung tegak. 

"Ssshhh..teh goyang yah" Pinta desis ku teh linda.
"ihhh..dewik dulu atuh A.....udah ngiler nih memek dewik pingin goyang kontol AA" Ucap teh dewik sambil mengelusi bibir kemaluanya.
"Hehehe kela atuh teh." Ucap teh linda semeringah
"Nahh..sini AA icip iler memeknya..hehe" Ucapku semeringah
"Gih berdiri.." Ucapku sambil menepak pantat bahenolnya yang dibalas senyum mesemnya.

Aku pun mengatur posisi nyamanku bersandar dengan papan ranjang. Sementara itu kedua wanita bertubuh bohay ini pun menyambutku dengan memposisikan tubuh mereka masing-masing yang sudah kami rencanakan dari awal. "SLEP". Tanpa banyak bicara teh lina langsung memblesakan batang jantanku lalu mengocokinya dengan gerakan pantat naik turun sementara itu teh dewik berdiri dihadapanku sambil meamerkan lubang kemaluanya yang berwarna merah padam itu sambil menarik bibir kemaluanya dengan jemarinya lalu mengarahkan lubang basah nan lezat itu kearah mulutku yang sudah bersiap melahapnya dari arah bawah. Kujilati lubang senggamanya yang amat lezat nan gurih penuh dengan tepung kanji itu . Jika saja aku menggeser posisi teh dewik dengan teh linda pasti aku tidak akan pernah lagi merasakan cairan kewanitaanya yang amat lezat ini hingga membuatku bernafsu menggeliatkan lidahku seperti cacing kepanasan mengkorek-korek goa daging bergeriginya itu. Sementara itu teh dewik mendesah nikmat dengan kedua bola mata merem melek sambil menggoyangkan pinggulnya memutar-mutar hingga membuat bibirku belepotan dengan cairan kewanitaanya itu.

"Ncit...Ncit...Ncit.."
"PLOK...PLOK...PLOK" Bunyi suara daging paha yang saling beradu yang bercampur dengan decitan suara kasur.
"Uhhhh....Sshh...Aahhh....Haaaaa" Desah manja teh linda yang sedang mengocoki batang jantanku.
"Ssshh A...itil dewik...isepin itil dewik..." Ucap teh dewik disela teh linda yang sedang mendesah manja sambil menunjuk kacang kecil miliknya yang sudang ereksi membesar.

Kukecup kacang polong miliknya itu sambil melirik kedua bola matanya yang melihatiku dengan terangsang. Sementara itu kedua jemariku sibuk merogoh lubang kemaluanya hingga mencicipi sisa cream cairan kewanitaanya yang melumuri jemariku. Jujur saja waktu itu lubang kemaluan teh dewik nampak agak sedikit lebar dari sebelumnya. Nampaknya pak mud sudah menggempur habis-habisan lubang kemaluanya itu ibarat seperti samsak yang sering di pukuli . Setelah puas menyicipi lubang kemaluanya aku pun menepak pantat teh dewik dan menyuruhnya untuk duduk disampingku.

Sambil menikmati goyangan adukan pantat teh linda yang sedang berusaha menekan panggulnya agar batang jantanku dapat menyentuh titik G-spotnya. Kunikmati puting susu teh dewik berharap agar ASI nya yang legit itu dapat menghapus dahagu.

"Slurpsss...cups...cups...Ssshhh....manis teh" Mulutku yang sedang asik menetek di 
"AA pinginnn...." Ucap manja teh dewik sambil menggosoki bibir kemaluanya.
"Hehehe...ntar teh....Sshhh....gantian abis teh linda" Ucapku sambil menahan adukan pantat teh linda yang sedang mengkopyor batang jantanku.
"Sshhhhh...Uuhhhh...Ahhhhhh....Haaaa" desis teh linda yang sedang asik mementokan batang jantanku kearah dinding kenyal miliknya sambil melihatiku yang sedang asik menetek di puting susu teh dewik.

Dilihat dari cara ia menekan dalam panggulnya sambil menggosoki kacang mungilnya yang mengkelentit nampaknya teh linda sedang berusaha untuk menggapai nikmat. Kususul tubuhnya, mengacuhkan teh dewik, hingga mengajaknya bercumbu liar sambil membenamkan dalam pantatku menggasak lubang kemaluannya. Rengkuh desah nikmat mulai terucap dari bibir manisnya di sela kami sedang bercumbu. Kedua bola matanya pun merem-melek menikmati batang jantanku yang sedang mengebor dalam lubang kemaluanya. Teh linda juga mengimbangi pantatnya mengaduk memutar menggasak batang jantanku yang sedang terbenam dalam sehingga tercipta sinkronisasi dari kedua selangkangan kami yang saling beradu nikmat. Tak sabar menunggu giliran teh dewik mengelusi punggungku dari belakang sambil melihati betapa asiknya selangkangan ku dan teh linda yang sedang asik beradu goyang pantura. Aku tak tau apa yang dilakukan teh dewik dibelakang tubuhku. Bibir manisnya selalu mendesah manja di telinggaku tak sabar menunggu giliran. Gerakan adukan pantat teh linda yang semakin agresif memutar batang jantankan seperti sebuah skrup menandakan sebentar lagi ia akan menuju klimaks. Sementara itu aku sudah kewalahan menahan libidoku yang sudah berada di ujung tanduk. Tak kuat lagi menahan sensasi otot batang jantanku yang sedang menutup laju cairan maniku. 

"Ssshhh...Uuhhhhhhh........Haaaahh......Sshhhh " Desis dan desah dari bibir manis teh linda.
"A......SSHHHH......Haahhhhh.....S-Ss-sshhh...."
"Syur-syur-syur" Teh linda yang sedang mengencingi selangkanganku

Kubantingkan tubuh moleknya yang sedang bergemetaran kesamping hingga membuat teh linda terkapar sambil mengelusi selangkanganya.Tanpa kuberi komando teh dewik sudah siap siaga langsung menindikan selangkanganya tepat diatas selangkanganku. "SLEP". Dengan sekali ia menurunkan pantat bahenolnya batang jantanku itu pun menjebol masuk liang senggamanya tanpa proses peneterasi. 

"Ouhhhh..Sshhh...hermmm.......mrmmm" Nafas geram teh dewik langsung menggoyang batang jantanku dengan gerakan pantat yang tak terkendali.
"Ncit...ncit..ncit" Bunyi suara decitan kasur spring bed yang nyaring terdengar.
Perut buncitnya yang mungkin sudah hampir masuk 6-7 bulan itu semakin membuat teh dewik nampak montok dan berisi memancing birahiku untuk mendekap erat tubuh moleknya sambil mecumbui bibir tebalnya yang berhiaskan lipstik berwarna pink pucat mengkilap. 
"Oummm...OUmmm...mmmm.." Gumam teh dewik dengan mulut menguap-nguapnya menerima serangan cumbuanku.

Diameter batang jantan pak mud yang seperti rudal itu nampaknya sudah membuat lubang kemaluan teh dewik semakin lebar. Dari pintu cowboy turun kasta menjadi goa hiro yang lembab nan becek sedang menghisap-hisap batang jantanku. Kini sebuah tombol kenyal yang terletak di dalam lubang kemaluanya dapat kugapai sehingga membuat mulut teh dewik tak berhenti melafalkan nada suara geram. Pantat yang memutar-mutar dengan agresif menggesek tombol kenyalnya itu membuat libidoku semakin menciut. Apalagi aku menahanya sejak batang jantanku menjadi ajang permainan es putar dari pantat bahenol teh linda.

"CRUT....CRUT...CRUT" Tanpa izin darinya aku mengalami ejakulasi dini.
"Ouuuuhhhh...Ssshhh......Hermmm..."
"Ssshhh....Kok udah muncrat seyy A?.Ssshh" Ucap keluh teh dewik dengan kedua bola mata yang terangsang melihatiku.
"Kenapa wik? gak mau...Sshhh...AA muncratin?" Ucapku sambil membelai rambut panjang teh dewik.
"Ihhh...Sshh...cepet banget A....tumben" Ucap teh dewik dengan tatapan kedua bola matanya yang terangsang.
Aku sempat melihat teh linda sudah tertidur lelap disamping kami berdua. 
"Tadi bekas main sama teh linda...belum AA keluarin" Ucap bisik ku.
"Kan pejuh AA buat dewik sayang..." imbuhku yang membuat teh dewik menyengir.
"Bilang atuhh...hehe...dewik teh sampai kaget...kok cepet banget keluarnya" Ucap teh dewik sambil tersenyum mesem.
"Aku tinggal makin cantik aja teh..hehe" Ucapku sambil mencolek dagunya dibalas dengan senyum mesemnya.
"Wik main di luar aja yuk. Si teh linda lagi bobo..." Ucapku
"Yukk..hehe....Kela A..Ssshhh" Ucap teh dewik menahan dadaku dengan tangannya.

Perlahan-lahan teh dewik mencabut batang jantanku sambil melantunkan nada suara desis nikmat. "PLAS". Setelah batang jantan layuku terpental keluar dari cengkraman lubang binalnya itu. Teh dewik langsung menggiringkan tanganya kearah bibir kemlauanya, menampung sisa cairan maniku yang merosot keluar di bibir kemaluan lobehnya itu sambil menggosok-gosok clitorisnya. Setelah ia berhasil menampung genangan cairan putih kental milik ku di tangannya. Ia pun langsung menyeruput cairan maniku itu sambil meliriku dengan nakal lalu menelanya bulat-bulat. 
"Kata AA dede (Pak mud) tehVITAMIN A..hehe" Senyum mesem teh dewik.

"Yuk A..." teh dewik mengajak ku sambil menjilati sisa cairan maniku di telapak tanganya.
"Wah, aku tinggal seminggu kamu jadi liar banget yah wik..hehe" Ucap semeringahku.
"Ihhh...Seminggu...Sebulan kali A...Sampai ngiler neyy memek dewik nungguin AA pulang" Ucap teh dewik sambil mengosok-gosok bibir kemaluanya ketika kami berjalan menuju ruang keluarga.

Aku sempat kekamar mandi dulu sebentar untuk buang air kecil sambil membersikan batang jantanku yang sudah dilumuri olah mayonise dari memek teh dewik dan teh linda bersama dengan teh dewik yang sedang duduk jongkok mengencing di lantai. Ia sempat melirik ku dengan nakal ketika aku melihati bibir kemaluan lobehnya itu yang di selimuti oleh bulu jembut lebatnya mengucurkan air berwarna kuning yang cukup deras. 
Sebelum kami memulai permainan panas kami di sofa aku sempat membuka kulkas untuk mengambil sebotol air dingin segar. Akan tetapi ketika aku membuka kulkas aku menemukan 3 gelas yang terisi penuh dengan cairan putih susu yang mengeluarkan bau aroma kuat ketika aku menghirupnya kuduga adalah ASI teh dewik. 

"Hayoo ini apa?" Ucapku sambil memamerkan gelas dingin yang berisi ASI miliknya
"Hehehe...buat AA dede itu A. Kalau pagi teh doyan minum susu dewik" Ucap teh dewik mesem.
"Kalau AA mau mah sok ajah diminum A. seger A dingin-dingin" Imbuhnya
"Ah enakan nyedot langsung aja wik...." Ucapku sambil meletakan gelas itu di meja.
Sambil menjamahi tubuh moleknya yang berhiaskan daster transprant itu kami sempat berbincang topik yang agak sedikit nakal. Aku merasa banyak perubahan baik dari tingkah lakunya sampai dengan bagian tubuhnya yang nampak berisi itu. 
"Pas aku enggak ada di rumah kamu ngapain aja wik?" Ucapku sambil menggosok bibir kemaluan lobehnya itu.
"Ssshhh....ngewek atuh A sama AA dede...hehe" Ucap semeringahnya sambil berdesis nikmat.
"Seharian? ngewek?" Ucapku dibalas anggukan genitnya.
Sebenarnya waktu itu aku inggin menegurnya jangan terlalu kasar berhubungan intim. Karena ia sedang dalam keadaan hamil tua. Tapi, berhubung aku tidak inggin merusak suasana erotis yang sedang aku jalin denganya. Sehingga kusisikan pikiran positifku itu sejenak.
"Hehe...Kuat banget yah kamu wik. Eh, diapain aja kamu sama pak mud?" Ucapku
"Ehmm...napa A?" Ucap mesem menggodanya meliriku nakal
"Yah enggak , pinggin tau aja aku" Ucapku
"Ssshhh...diapain yachh." Desis teh dewik meliriku ketika jemariku mulai mengobel lubang kemaluanya yang amat becek itu akibat bekas cairan mani yang baru saja kusemburkan.
"Sshhh...jilat bool, di es kocok, sama dewik goyang kontolnya di bool dewik..Sshh" Ucap teh dewik yang kelihatan terangsang itu.
"Wah, kok kebanyakan Boolnya wik?" Ucapku
"Sshhh... AA teh mau dewik goyang kontolnya di bool dewik?" Ucap semeringah teh dewik.
"Di es kocok pakai memek kamu aja deh say..." Ucap semeringahku yang disusul teh dewik yang langsung menunganggi selangkanganku.

Di sofa aku duduk dengan santai sambil menjaga pinggul teh dewik dengan kedua tanganku agar ia tidak terjatuh. Sementara itu teh dewik sibuk mengarahkan batang jantanku untuk langsung menerobos lubang kemaluanya. "SLEP". Sangking lebarnya dinding lubang kemaluan miliknya dapat menelan batang jantanku seperti perosotan air. 

"Plok-plok-plok"

Dengan gerakan pantat yang mantap dan berirama teh dewik menaik turunkan bongkahan pantat bahenolnya. Sementara itu aku sedang asik menetek di kedua puting susu mungilnya bergantian. Berharap ASI miliknya dapat kusedot dengan nikmat. Suara desah mendadak menjadi berubah 180 derajat seperti erangan hewan buas ketika teh dewik mulai menggerakan pantat bahenolnya dengan bebas sesuai dengan nafsu birahinya yang sedang memuncak ke ubun-ubun. Gerakan pantat bahenol campur indah pun berjibaku menumbuk batang jantanku berharap agar alat kelaminku dapat memuaskan nafsu bringasnya. Dari kocokan tak beraturan, goyangan memutar , hingga menggesek-gesek maju mundur pun membuat ku yang sedang asik menghisap ASI miliknya menjadi mendesah nikmat. Tapi yang paling membuat dahiku mengkerut sambil melantunkan nada desis nikmat adalah ketika ia mengoyangkan pantatnya seperti sebuah spiral alias goyang bor ala mbak inul. Perut buncitnya yang disergah dengan busana erotis malamnya itu membuat teh dewik semakin sexy menggoyangkan pantatnya memutar-mutar. Melihatiku yang sedang mendesah nikmat membuat wanita nakal 1 ini semakin menggodaku birahiku.

"Sshhh..Ohrmmm......Enak A?.." Desis mendehamnya sambil melirik ku yang sedang mendesah nikmat.
"Shh..Ahhh....mantap wik...." Ucapku
"...Sshhh..kela A dewik kasih yang lebih enak" Ucap teh dewik memberhentikan goyangan mbak inulnya.

Dari posisi kedua kaki yang duduk berjongkok menunganggi selangkanganku. Teh dewik mengubah posisi kakinya seperti huruf M dengan kedua tangan yang bertumpu di sofa. Sempat aku memperhatikan kedua ketiaknya yang di tumbuhi oleh bulu-bulu halus yang semakin lebat membuat sosok teh dewik menjadi lebih binal. 

"PLOK-PLOK-PLOK-PLOK" 

Bunyi suara tumbukan selangkangan kami berdua yang terdengar nyaring seperti di tampar. Dengan gerakan pantat yang sangat kasar yang dipadu dengan suara erangan teh dewik yang semakin bukan seperti manusia lagi. Batang jantanku seperti di jebloskan meninju dinding kenyal miliknya tanpa jeda. Perut buncitnya pun bergelunjang-gelunjung seperti sebuah jelly yang sedang di pukul-pukul. Aku tak tau bagaimana nasib bayi yang sedang dikandungnya karena tubuh molek teh dewik dan gerakan kasarnya itu membuatku tak dapat berfikir positif lagi. Aku pun terhanyut dengan permainan sex liar dan kasarnya itu dengan melihati teh dewik yang sedang mengeram bebas sambil menaik turunkan pantatnya seperti gerakan menyodok lurus keatas dan kebawah. 

"OUUHRMMM.....HERMMMMMM...HERMM..." Erang teh dewik
"PLOK-PLOK-PLOK-PLOK" Pantatnya yang bergerak aktif menyodok dalam batang jantanku kearah dinding serviksnya.

Sensasi kenyal dari leher rahimnya yang sedang turun akibat bayi yang di kandungnya itu seolah-olah rasanya seperti sebuah kue mochi yang empuk dan enak untuk di sundul-sundul. Berbeda dengan milik indah yang agak sedikit keras dan nyilu jika doi sedang menggesek-gesek pantatnya. 
"Ssshh...Say-say...bentar" Ucapku sambil menepak nepak pantat teh dewik yang sedang menyodok batang jantanku .
"Ssshhhh...kenapa A?" Ucap teh dewik dengan kedua bola terangsangnya .
"Pegangan yang erat wik. Main di karpet aja" Ucapku dibalas anggukan teh dewik yang langsung mendekap tubuhku dengan erat.

Kubopong tubuh teh dewik menuju bawah sofa yang beralaskan karpet setelah aku berhasil memposisikan tubuh kami berdua dengan nyaman. Teh dewik sempat meneruskan gerakan pantatnya yang amat kasar tak mengira-ngira itu. Kuraih bantal sofa sebagai sandaran kepalanya. Bagai sebuah tumpukan sandwich basah akan kedua keringat kami yang saling bersatu padu. Kupersembahkan gerakan bor pantatku yang sedang menggasak-gasak kemaluan teh dewik hingga kurasakan ujung saluran kencingku sedang bergesakan langsung dengan dinding kenyal miliknya. 

"Hermm-rmmm-rmm..AA......Gesek terus A..Memek dewik" Ucap teh dewik dengan sekujur tubuh bergemetaran hingga kepalanya pun bergetar hebat.
"AA....Ohermmmm.....Hfshhhhh....HERMMMM" Eram teh dewik yang menjadi-jadi dengan nafasnya yang memburu hingga aku dapat dengan jelas melihat hidung mancungnya yang sedang meluber. 
"Mmmm..mmmm....Ouhmm" Desah teh dewik ketika aku mengencet tubuhnya dan mengajaknya bercumbu.

Tau mesin pemerata aspal? Seperti itulah tubuh teh dewik ketika aku menimbun dalam batang jantanku dan menggerakanya menggesek-gesek leher rahimnya. Softcore memang tidak pernah bohong untuk memanjakan birahi wanita hingga perbuatanku itu membuat lubang kemaluan teh dewik menjadi amat becek seperti kobangan air lumpur. Jika aku melakukan permainan dalam ini dengan Indah. Wah, bisa-bisa mulutnya tak ada habisnya berbicara nakal. Apalagi saat doi lagi hamil seperti seekor lintah yang menghisap-hisap yang enggan untuk lepas itulah Indah jika merasakan orgasme gesekan ujung kemaluanku yang sedang menggasak serviks miliknya. Kutekan dalam pantatku hingga terasa ujung saluran kencingku sedang mendorong dinding kenyal berharganya itu. Dengan sekejap perbuatanku itu membuat kedua bola mata teh dewik menukik memutih merasakan sensasi extacy yang sedang ia rasakan. Aku tak tau beberapa kali teh dewik berograsme hingga lubang kemaluanya itu seperti sebuah kue apem yang berhari-hari di celupkan kedalam air. Lembek, becek, menghisap- hisap seperti sebuah bekicot yang sedang menempel di permukaan kulit batang jantanku. Mulutnya pun menguap-nguap berebut air liur denganku dipadu denga kedua bola matanya yang sedang naik-turun menahan gejolak nikmat yang tidak dapat ia lepaskan dengan geraman . Kedua kakinya yang sedang mengikat pingangku pun seolah-olah seperti sebuah tralis besi yang sedang bergetar dengan hebat yang di ikuti dengan kedua tanganya yang sedang mendekap erat tubuhku. Tubuh moleknya yang berhiaskan gaun transpran erotis itu pun terasa amat basah yang rasanya seperti menyatu dengan kulitku akibat sering kugencet hingga terasa kenyal dipermukaan perutku akibat perut buncitnya yang sedang mengandung anak haram hasil hubungan gelapnya dengan pria yang kini menunggu vonis mati.

"Ouummm....MMMM....ummm" Suara dari bibir tebal nan sexy teh dewik yang sedang melumat bibirku.

Kali ini pikiranku sudah seperti mentega yang meleleh yang sama halnya dengan tubuh molek teh dewik yang sedang bercucuran air keringat. Gairah erotisme dari wanita bertubuh binal satu ini membuatku tak dapat lagi berfikiran jernih. Hanya sensasi Nikmat-nikmat dan nikmat yang terus terulang dalam isi kepalaku. Spontan pantatku mulai bergerak dengan sendirinya memontang-mantingkan selangkangan teh dewik hingga membuat wanita binal 1 ini melepaskan cumbuannya dari bibirku lalu mengeram-ngeram seperti seekor harimau betina. Kuaduk-aduk tak karuan lubang kemaluan lobehnya itu dengan seluruh tenagaku berharap akan titik nadir libidoku segera kutempu. Hingga akhirnya....

"CRUT...CRUT....CRUT" Kubenamkan dalam pantatku hingga terasa ujung saluran kencingku mengencet Serviks miliknya bersamaan dengan cairan maniku yang kusemburkan .
"Oumm...ummm...mmm" Teh dewik yang langsung menyambut bibirku dengan kedua bola matanya yang menukik memutih seperti orang kerasukan.

Setalah batang jantanku puas membanjiri lubang kemaluanya dengan cairan kental milik ku. Sambil membelai rambut yang berada di dahi basahnya kami berdua pun mengobrol-ngobrol nakal. Tersirat wajah puas teh dewik yang sedang semeringah dan mengecupi genit bibirku. Kucabut batang jantanku dari lubang kemaluanya yang sudah mengagah lebar meletupkan cairan putih kentalku itu perlahan-lahan yang dengan sigap langsung ia tampung dengan tanganya sambil duduk berjongkok. "SLURPSS" . Hisapan kencang teh dewik menyeruput cairan maniku yang bercampur dengan cairan orgasmenya. Bagiku prilaku nakalnya itu cukup extreem . Apalagi aku mengetahui teh dewik sering disuruh oleh pak mud untuk menjilati lubang duburnya hingga sering bermain anal sex sambil mencontohkan adegan film porno. Anal sex? Aku sempat tidak setuju dengan apa yang dilakukan pak Mud. Aku sempat menegurnya untuk tidak melakukan itu kepada teh dewik. Yah, karena imbasnya bakal aku juga yang kena jika perbuatan mereka berdua itu dapat menimbulkan penyakit kelamin. Tapi, jujur saja ketika pertama kali merasakan anal sex dengan cindy (Nantikan kisahku selanjutnya) Aku jadi agak sedikit berminat. karena kami berdua melakukanya dengan cara yang unik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar