Minggu, 26 Juni 2016

3 Dibagi 1 (Catatan kehidupan mengenai hubungan kumpul keboku ) eps 4

Puncak Hardcore I


Kisahku kali ini menceritakan sebuah sisi gelap suatu kehidupan yang tidak pernah kita tau. Mungkin kita berasal dari keluarga yang latar belakangnya beruntung ataupun lingkungan normal yang jauh dari kriminal, prostitusi, maupun drugs sehingga kita tidak pernah tau lubang setan itu begitu eksis dan sangat kental di kalangan kehidupan wong cilik maupun kalangan atas. Nafsu ibarat seperti sebuah lautan api yang menghangsukan apa saja didepanya . Jika ngomongin Aji mumpung memang tak pernah ada habisnya untuk memanfaatkan suatu kesempatan emas untuk dinikmati.

Sari dan indah adalah tipikal cewek yang suka main hati dan sangat manja jika urusan ranjang. Mereka berdua sekarang menginap dirumahku sambil menunggu hasil UN. Koleksi daster babydoll, corset, dan G-string Nita sangatlah banyak dan bukanlah barang murah seperti di pasar-pasar loak. Begitu pula dengan baju-bajunya, tas, dan jam tangan branded yang kupikir Wah..gila juga yah sokongan dari pacarnya itu. suatu ketika Entah mengapa nita menjadi inggin cepat-cepat pindah kerumahku setelah aku bisa mendapatkan hatinya. Seperti ada sesuatu yang tidak ia inggin ceritakan kepadaku dan indah. Setelah kami selesai beres-beres pindahan dibantu Indah juga ikut membantu saat itu, Ibunya masih belum pulang-pulang juga. Kata nita itu sudah biasa menjadi makanan sehari-hari melihat kelakuan ibunya itu. sementara itu tidak ada balasan SMS maupun Telpon pun tidak bisa. Seolah-olah loss contact saja. Padahal nita inggin berpamitan dan terus terang saja saat itu aku tidak tau apa-apa mengenai masalah ibunya itu.

Sudah hampir 3 hari nita mengsms maupun menelpon Ibunya tapi tidak ada jawaban. Padahal ia inggin memberi uang kontrakan sekaligus berpamitan. Oh, iya ternyata segala kebutuhan makan, uang kontrak rumah, dan sekolah nita ternyata selama ini nita yang membayarnya. Nita bahkan membiayai kebutuhan ibunya dan dipersulitkan dengan piutang yang entah dari mana asalnya. Ibarat ibunya itu sering mengrong-rong kepada nita soal uang. Setelah nita tinggal 1 bulan lebih lamanya akhirnya ibunya itu mengontak nita. Belum apa-apa saja ibunya itu sudah meminjam uang kepada nita. Setauku nita memang punya tabungan lebih dari 20 juta yang dikasih oleh mantanya itu.

Akhirnya aku mengajak nita untuk menengok ibunya sekalian memberinya uang 500 ribu sesuai dengan permintaanya itu. Di depan rumahnya aku sempat melihat banyak sepatu dan sandal bahkan ada 3 motor dan 1 mobil angkutan umum yang diparkirkan dibelakang rumah nita yang masih area persawahan . Oh , iyah rumah nita terletak di suatu kampung daerah kelurahan j*tij*j*r yang waktu itu areanya masih persawahan dan dekat dengan pengepul plastik. Jujur saja jika aku masih tinggal dengan ortuku , kondisi lingkungan rumah nita pasti akan menjadi target sasaran mesumku.

pada saat itu kami datang jam 5-6 pagi karena nita disuruh oleh ibunya dan memang benar sepi walaupun kelihatan banyak penghuni, hanya suara jangkrik dan dengkuran orang tidur. Nita meng-sms ibunya untuk cepat keluar, pikiranku sudah negatif thinking saja melihat sandal dan sepatu banyak itu. dannn... akhirnya Pikiran kotor ku pun akhirnya terjawab dengan seorang wanita sedang mengenakan daster erotis babydoll berwarna pink cerah membuka pintu. Sengg....bau tak sedap & Pengap tercium dari tubuh ibunya itu . Jantungku rasanya inggin copot rasanya bahkan batang jantanku langsung mengacung tegak karena melihati tubuh molek dan kedua buah dada wanita yang disapa teh dewik itu. Bagai melihat sebuah buah pepaya bangkok yang ukuranya sangat besar hingga mencapai dasar paru-parunya . Terlihat sangat kendur namun membengkak hingga aku dapat melihat jelas urat-urat hijau yang tumbuh di sekitar sela-sela payudaranya itu. tubuh yang montok seperti buah kesemak itu seolah-olah mengumbar nafsu setan. Wajahnya yang geulis seperti seorang janda kembang dari tanah sunda itu membuatku langsung kepincut. Meskipun ditumbuhi beberapa jerawat , bisalah dipoles sedikit dengan perawatan untuk mengembalikan kulit mulusnya.

Ibunya sempat hendak menutup kembali pintu rumahnya karena ia juga kaget melihatku saat itu. Akan tetapi aku melihat ekspresi nita sangat marah melihat ibunya yang acak-acakan itu. Sehingga membuatnya spontan langsung membuka pintu rumahnya itu dengan paksa , beradu tenaga dengan ibunya hingga akhirnya nita pun berhasil membuat ibunya itu menyerah.

Nita melihat isi dalam rumahnya , begitupula denganku yang mencuri-curi kesempatan pada waktu itu. kedua mataku pun terbelalak kaget ketika melihat seorang 5 pria setengah baya yang sedang tertidur lelap bagaikan pindang. 2 diantaranya hanya menggunakan celana dalam dan sisanya telanjang bulat. 1 diantara ke 5 orang pria itu ada yang berpenampilan seperti seorang preman pasar minggu dengan tubuh yang hitam kecil yang dibumbuhi oleh tattoo yang tak jelas asal-usulnya. Aku sempat melihat beberapa botol kratindeng kosong tanpa label yang ditancap sedotan yang biasa digunakan sebagai alat hisap sabu atau bong.

Tanpa banyak bicara Nita pun langsung melemparkan sejumlah uang kertas berwarna biru mengenai leher ibunya itu. Aku melihat wajah nita yang terlihat sangat marah, sambil menarik tanganku untuk pergi , sementara itu ibunya hanya terpaku memungguti lembaran uang kertas biru yang berserakan di lantai itu. Sungguh miris sekali , tapi inilah realita sebuah kehidupan.

Sepanjang perjalanan nita menghisap rokoknya seperti orang stress sambil mengeluhkan kondisi ibunya yang sangat memprihatinkan itu. Sedangkan aku? Masih membayangkan tubuh molek dan wajah binal ibunya itu yang rasanya aku baru saja menemukan target sasaran baru. Gila namanya benang setan selalu menghubungkanku kearah yang lebih baik bahkan seperti angin sejuk rasanya. Ucap batinku saat itu. Sungguh beruntung sekali pria-pria setengah baya itu mengkeroyok tubuh bohaynya yang bagaikan buah kesemek itu. Tapi sungguh gila juga ibunya itu yang mampu melayani ke 5 pria setengah baya itu sehingga membuatku tak mampu membayangkan mereka bergumul beradu nafsu. Niat dan pikiran jahatku pun berulah dikala setan membisikan hawa nafsu di aliran darah mudaku. Mau hujan badai, tornado, atau meteor jatuh kebumi aku harus mencicipi tubuh ibunya itu. Tau aji mumpung? Kesempatan itu tidak datang 2x , jalan satu-satunya hanyalah modus...hehe.

Kesempatan itu pun datang kepadaku ketika aku mengetahui nomor ibunya dari HP nita. Diam-diam kutelpon ibunya , Aku sempat berpura-pura sebagai pelanggan barunya yang mengetahui nomornya dari orang yang dikenalnya. Sungguh miris, tapi penasaran juga ketika ibunya nita itu membalasku dengan nada suara yang genit. Dari mengobrol basa-basi kami berdua pun mengobrol soal tarif ekse long time yang ia tawarkan 250 ribu per-malam yang sempat loh membuatku kaget...kok murah sekali? . Tarif murah itu pun akhirnya membuatku nekat untuk menyewanya selama 3 hari plus mengajaknya jalan-jalan ke puncak. Sehingga membuatnya kegirangan setengah mati di telpon.

Aku sempat berbohong kepada nita dan indah backpacker ke jogja dengan teman. Walaupun saat itu kedua pacarku ini kekeh inggin ikut. Tapi dengan seribu alasan akhirnya mereka menurutiku. Aku pun menjemput teh dewik di rumah nita yang pada saat itu ia terkejut dengan kehadiranku.

"Loh...bukanya AA pacarnya anak saya?" Ucap wanita itu
"AA mau ngerjain saya yah?" Imbuh ketusnya dengan dahi mengkerut
"Ohhh enggak-enggak bu...hehe...Saya benar-benar inggin sewa ibu" Ucapku
"Abisnya saya baru tau kalau ibunya nita cantik sexy begini...hehe" Ucapku semeringah dibalas senyum genit teh dewik
"Ouwhhh...bilang donk...Beneran nihh enggak apa-apa?" Ucapnya teh dewik meanggap enteng.
"Enggak apa-apa bu...hehe.....semua amann terkendali" Ucapku
"Yah, udah..yukk" Ucap ajaknya dengan wajah semwringah

Kubantu teh dewik menenteng tas jinjingnya sambil berjalan bercengkrama mesra denganya sembari melihati penampilanya yang sungguh menggoda. Pakaian seronok tanktop berwarna kuning cerah tanpa kedua tali penyangga dan rok katun berwarna merah diatas paha itu benar-benar membuatku tak ada berhentinya melirik belahan dadanya yang amat begitu dalam. Teh dewik pun sempat melihat kemana arah kedua bola mataku melirik dan ia pun berkata.

"Ihh...belum di kasur udah gak tahan yach A?" ucap genit wanita itu.
"Wah, iyah nih bu....." Ucapku speechless
"Aduhhh...bu bu bu...emangnya dewik teh udah mirip kayak ibu-ibu yahh? "
"Panggil ajahh sih dewik...hehe" Ucap wanita itu.

Sambil semeringah dimobil melihati body teh dewik yang menyulut nafsu setan itu. Aku pun men-gas mobilku menuju dataran tinggi sejuk yang sudah menunggu kehadiran kami berdua. Sebelum pergi kearah bogor teh dewik sempat meminta uang sewa di tempat dan memintaku untuk mengantarnya di daerah kampung makkasar. Mungkin sebagain kalangan sudah tau dulunya tempat ini banyak dihuni oleh preman dan terkenal sebagai tempat bandar narkoba bersemayam. Setelah aku mengantar teh dewik di depan gang sempit, ia pun menyuruhku untuk stay di mobil.
Sumpah aku sempat menunggu teh dewik hingga 1 jam lebih sampai-sampai aku mencari-carinya masuk kedalam gang. Jujur aku emosi loh....Seolah-olah rencana yang sudah kususun rapih itu berantakan. Akan tetapi beberapa saat kemudian akhirnya aku menemukannya sedang berjalan sempoyongan di goda oleh laki-laki bertattoo yang sedang berkumpul dengan teman-temanya, Teh dewik sempat mengobrol-ngobrol akrab dengan pria itu sambil menunjuk tanganya kearahku. Pria itu pun bahkan sempat berbuat cabul meremas payudara teh dewik, walaupun begitu ulahnya itu hanya membuat teh dewik cengengesan saja.

Ketika berada didalam mobil wanita berumur 36 Tahun ini sempat menarik beberapa helai tissue dengan tangan bergemetaran.

"A...Bentar yahh ...enggak kelihatan kan diluar" Ucapnya dengan nada suara yang lirih
"Ohh...enggak kok bu..eh...wik" Ucapku kagok

Aku sempat terdiam sejenak melihati aksinya yang langsung menarik rok mini katunnya itu hingga keatas perutnya. Sehingga aku dapat melihat dengan jelas daerah selangkanganya yang di tumbuhi bulu jembut yang dicukur rapi dan sebuah selulilit yang tumbuh merebak hingga mencapai dasar perutnya, Sementara itu kedua mataku sempat melotot melihat bibir kemaluan teh dewik yang berbentuk seperti jamur merang berwarna hitam merekah yang terlihat sangat becek dan agak sedikit licin itu. Aku melihati teh dewik sedang mendiamkan tissue tepat di depan bibir kemaluanya itu dengan tangan yang bergemetaran sambil mengigit bibirnya gemas seolah-olah ia sedang mendorong sesuatu dibalik lubang kemaluanya itu. Hingga akhirnya"Byurrr" Bibir kemaluanya yang sudah offside itu pun memuntahkan sebuah pisang rebus tanpa kulit yang disusul dengan cairan berwarna putih susu encer.

"Waduhh....Apa itu wik?" Ucapku dibalas senyum kecut teh dewik

"Aduhh...maaf yahh AA...dewik teh udah ngotorin mobilnya" Ucap teh dewik mengusapi bagian bibir kemaluanya dengan tissue.
Teh dewik sempat bergumam kasar menggunakan bahasa sunda menyebut nama seorang pria yang tak kukenal orangnya. Sepertinya ia baru saja di kerjai oleh pria itu. Aku tak menyangka ibunya nita seperti ini orangnya. Sepanjang perjalanan kami jarang mengobrolkan soal nita dan lebih kearah obrolan mesum. Hingga membuatku berani meremas gundukan daging kembarnya yang inggin tumpah itu yang ukuranya sampai tak muat dengan telapak tanganku. Perjalanan depok - puncak waktu itu sangat lancar karena memang bukan hari libur. dan karena sudah sering main di puncak dengan mantanku dulu sehingga membuatku hafal mana tempat menginap yang layak untuk melakukan perbuatan mesum. Sebelum sampai ke villa yang pernah aku sewa dahulu dengan mantan karena kapok main di hotel bintang 3 akibat orang yang mengaku-ngaku oknum Polisi menyidak kami berdua. Aku membeli beberapa botol bir bintang pesanan teh dewik.

Sesampainya di villa aku tidak langsung meng-gas polll tubuh moleknya itu diranjang. Melainkan mengajaknya untuk mandi bareng di kamar mandi. Ku tinggalkan baju dan celana jeansku di depan kamar mandi hingga memamerkan sang batang gagahku di hadapan teh dewik. Sementara itu teh dewik yang sudah bugil menyusul ku dengan girang di dalam kamar mandi , hingga kedua buah pepaya bangkoknya itu bergelayutan kesana kemari. Di kamar mandi teh dewik membasahi tubuh kami berdua dengan gayung sementara itu aku mendekapnya dari arah belakang sambil merasakan bongkahan pantat bahenolnya yang penuh lemak itu menghimpit batang panjangku. Woah .... tau jelly? seperti itulah rasanya pantat teh dewik. Kukecupi batang lehernya sambil meremas-remas kedua buah pepaya bangkoknya itu dengan tanganku. Sembari merasakan dinginya air puncak yang membasahi pori-pori kulitku.

Tak lama kemudian dengan wajah yang genit teh dewik pun membalikan badanya , menyergap batang jantanku dengan tanganya lalu menariknya menuju bibir kemaluanya yang lobeh itu, sambil bersenderan dengan bak kamar mandi. Nafsu yah nafsu tapi kalau bekas sprema orang lain aku tidak mau.

"Bersiin dulu say... ada pejuhnya" Ucap bisik ku di telingga teh dewik
"Oh...iyah..yah....lupa A" Ucap genit wanita 36 tahun ini
"Bentar yahh A..." Imbuhnya keluar dari kamar mandi lalu tak lama kemudian ia kembali membawa botol sabun pembersih wanita.


Aku duduk menunggu di closet sambil menunggu teh dewik yang sedang membasuh kemaluanya dihadapanku. Jika orang normal pasti takut ketika melihat kemaluan teh dewik yang sudah merekah bagaikan sebuah jamur merang itu, di tambah lagi ada sebuah kerak berwarna hitam yang tumbuh disekitarnya seolah-olah seperti tempat bersemayam sarang penyakit. Akan tetapi namanya nafsu selalu membutakan apapun..hehe. Toh, kulihat tubuh teh dewik masih sehat bugar. Setelah selesai membasuh kemaluanya itu dengan sabun pembersih barulah aku mendekatinya dengan wajah yang semeringah. Kudekap erat tubuh moleknya yang basah itu sambil mecumbui bibir manisnya dan bersiap menyodoknya dari arah depan. Kudorong pantatku kearah atas hingga...

"Slep"
"OUUUuuuh...." Desah manja teh dewik

Batang jantanku pun dapat menjeblos masuk dengan mudah tanpa kurasakan sedikit pun proses penetrasi didalam lubang kemaluan hangatnya itu. "Uwahh...gila nih memek lobeh banget" batinku ketika mendorong pantatku naik-turun mengocoki lubang kemaluan teh dewik yang seperti lubang buaya itu sambil meremas-remas payudaranya. Aku tak menyangkal rasa nikmat ketika kulit batang jantanku bergesekan dengan dinding kemaluanya yang kasar nan licin itu yang dipadu dengan sensasi hisapan.Akan tetapi Sangking kesalnya karena onderdilnya yang sudah rusak itu membuatku menyodok pantatku dengan kasar hingga membuat teh dewik mendesah nikmat seolah-olah prilaku ku tersebut sudah biasa ia rasakan.

Tak puas akan lubang kemaluan teh dewik yang sudah seperti layar tancap itu membuatku mencabut alat kelamin kami berdua yang telah bersatu padu. Lalu melanjutkan kegiatan bersih-bersih dengan menyabuni tubuh kami berdua bergantian dengan nakal. Aku sempat menggosok-gosok bibir kemaluan teh dewik yang meluber keluar itu dengan jemariku hingga membuat kedua kakinya gemetaran. Hingga bergantian teh dewik yang mengocoki batang jantanku yang sudah dilumuri sabun dengan ekspresi genitnya. Setelah tubuh kami berdua bersih aku pun langsung menggandeng tanganya menuju kamar tidur.

Di ranjang sambil menghisap 1 batang rokok aku menunggu teh dewik yang sedang sibuk merogoh isi dalam tasnya lalu ia pun mengenakan daster erotis babydoll berwarna pink cerah yang ia kenakan sewaktu di gangbang oleh 5 orang dirumahnya itu. Ia pun berjalan genit kearahku sambil membawa sebuah kresek yang berisikan botol kratindeng (Tidak sempat dipakai) dan sebuah bubuk putih. Kudekap tubuh moleknya dari arah belakang sambil melihati teh dewik yang sedang sibuk menata serbuk putih crystal itu hingga tersusun rapih dengan wajah yang semeringah. Sementara itu kedua tanganku sibuk meremas-remas gundukan buah pepaya bangkoknya itu.



"Isep bareng-bareng yuk A" Ucap teh dewik centil
"Ahh... enggak, buat kamu aja wik" Ucapku
"Benerannn nihh?..." Ucap goda teh dewik
"Iyah..hehe" balasku
"Hmssssss.....shhh" Bunyi suara hisapan hidungnya yang sedang menghirup bubuk putih itu dengan sedotan kecil.

Kusaksikan wanita berumur 36 tahun ini, ibu dari nita sedang memegangi batang hidungnya dengan kepala mendongak keatas menikmati sensasi bubuk sabu itu yang sedang bekerja mendongkrak otaknya. Ia sempat terdiam sejenak sambil meneleng-nelengkan kepalanya sendiri. Sedangkan aku sibuk menciumi punggung mulusnya dengan kedua tangan yang tak bosan meremas-remas payudaranya itu. Setelah itu ia pun menaruh botol kratideng itu dibawah kasur lalu mendorong tubuhku dengan ekspresi wajah yang semeringah. Kuperhatikan kedua bola matanya yang berair dan hidung mancungnya yang memerah itu tanda teh dewik sedang dalam keadaan teler. Walaupun begitu ia masih nampak sadar. Kugeser tubuhku hingga mencapai tenggah kasur di ikuti dengan teh dewik yang sedang merangkak nakal dengan kedua buah dadanya yang bergelayutan kesana-kemari itu. Rambut panjangnya yang basah hingga tubuhnya moleknya yang basah menjiplak daster erotis babydollnya itu membuatku semakin tak tahan saja.

Ia pun langsung menerkam batang jantanku yang sudah mengacung tegak dengan tanganya , hingga memblesakan masuk kedalam mulutnya dengan kepala yang naik turun dan apa yang kurasakan pada saat itu? batang jantanku dihisap dan ditarik oleh mulutnya , Tak hanya itu saja lidahnya pun bergerak liar mengusapi lubang saluran kencing sehingga membuatku menggelinjang tak karuan. Teh dewik pun membenamkan mulutnya hingga mencapai dasar selangkanganku yang ditumbuhi oleh bulu jembut lembat sambil melihatiku dengan nakal. Hingga perbuatanya itu membuatku langsung menarik kepalanya lalu mecumbui bibir manisnya dengan liar sambil menikmati batang kemaluanku sedang di kocok oleh tanganya. Kuberikan ia sensasi hisapan air liur seperti yang anaknya lakukan kepadaku sehari-hari. Sehingga membuat kedua bola matanya itu merem-melek dengan mulut yang gelagapan.

Birahi yang tak tertahankan membuatku mengajak teh dewik untuk menunganggi selangkanganku dan dengan gerakan secepat kilat teh dewik pun langsung memblesakan masuk batang jantanku kedalam liang senggamanya. Dengan kedua tangan yang bertumpu mantap dan kedua kaki yang mengkangkang lebar teh dewik menggerakan pantatnya naik turun menggenjot batang jantanku yang sedang menggesek dinding kemaluanya yang lobeh itu, hingga terdengar suara bunyi spring bed berdecit dan suara daging paha yang saling beradu. Kedua teteknya yang seperti buah pepaya bangkok itu pun bergelayutan kesana kemari mengikuti irama gerakan pantat teh dewik yang semakin lama semakin liar tak terkendali yang kupadu dengan gerakan pinggulnya yang naik turun. Kedua puting susunya yang berwarna hitam kelam kelam itu membuatku bangkit dari posisi tidurku lalu melorotkan kedua tali daster erotisnya itu hingga amblas jatuh. Kubopong buah dadanya itu dengan tanganku hingga kuhisap kencang puting susunya. Prilaku ku itu membuat teh dewik mendesis nikmat sambil menggerakan pantat bahenolnya maju mundur. Ia pun sempat mengajak ku menjilati puting susunya sendiri dengan kepala yang sedikit menunduk.

Kudekap erat tubuh moleknya yang sedang dibalut oleh daster erotis babydoll berwarna pink cerah itu hingga membantingkanya di ranjang. Sementara itu teh dewik menanggapi prilaku ku itu dengan menaikan kedua kaki keatas agar aku dapat menggenjot bebas lubang buayanya itu. Kukerahkan seluruh tenagaku seperti orang kesetanan berharap klimaks datang kepadaku. Hingga membuat kedua tangan teh dewik bercengkrama erat dengan sprey kasur sembari melantunkan nada suara desah yang lirih. "SPLOK...SPLOK..SPLOK" Begitulah bunyinya ketika aku sedang menghujamkan kasar batang panjangku mengocoki lubang kemaluan lebarnya itu. Peduli setan , Ulahku itu bisa membuat lubang kemaluanya semakin rusak. Toh, ia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu oleh orang-orang yang sering tidur denganya. Aku merasakan tidak mencapai klimaks yang kuingginkan. Apa mungkin karena aku terlalu sering bermain dengan lubang kemaluan yang sempit sehingga aku merasa seperti sedang di kerjai ketika menggenjot lubang kemaluan teh dewik yang hanya memberikan batang jantanku segelintir kenikmatan ? Di lain pihak aku sudah membuatnya dirinya mengalami orgasme entah berapa kali hingga terasa amat becek seperti kobangan lumpur.


Aku melihati wajah teh dewik yang penuh dengan kepuasaan yang di ikuti dengan reaksi dadanya yang kembang kempis itu. Tak ada ucapan atau komentar apapun yang keluar dari bibir manis tebalnya, selain nada suara desah dan ekspresi kedua bola matanya yang melihatiku dengan manja. Hingga.....kedua kakinya yang naik keatas itu pun menyilang mengunci pingangku. Seolah-olah ia tak inggin melepaskanku dari dekapanya. Kubalas perbuatanya itu dengan mecumbui liar bibir manisnya sambil menggerakan pantatku menyodok kasar kearah atas hingga membuat tubuhnya terhentak-hentak menerima impact dari sodokan ku itu. Kini benar-benar kurasakan nikmatnya menyenggamai lubang kemaluan teh dewik.

Seolah-olah sedang diburu oleh nafsu, kukerahkan seluruh tenagaku yang tersisa seakan-akan aku sedang mendaki gunung tanpa memperdulikan jalanan yang terjal. Hingga akhirnya "CRUT.....CRUTT.....CRUTT" Kusemburkan dengan bebas cairan maniku hingga membuat teh dewik merengkuh nikmat dengan kepala yang naik keatas dan kedua tangan yang bercengkrama erat dengan sprey kasur. Kubenamkan dalam pantatku sambil mengeluarkan sisa cairan maniku hingga membuat pantat teh dewik bergetar dengan hebat .

Klimaks pun dapat kugapai dengan tetesan air keringat di dahiku. Begitupula dengan tubuh molek teh dewik yang sudah di banjiri oleh keringatnya hingga mengeluarkan udara pengap. Nafas kami berdua pun saling beradu seolah-olah kami berdua baru saja berlari sprint sejauh 500 meter. Ku elus sayang rambutnya sambil mengecupi dahinya sementara itu teh dewik melihatiku dengan ekspresi yang manja. Saat itu aku benar-benar terpukau dengan ibunya nita , seandainya nita mengetahui ini dia pasti akan marah besar. Setelah sekian menit kami saling menenangkan degup jantung kami yang berdetak dengan kencang. Ketika aku inggin beranjak dari dekapan erat kedua kaki teh dewik yang masih melingkar di pingangku. Ia pun menarik tubuhku kembali dengan ekspresi manja dan lantunan nada suara desis nikmatnya. Seolah-olah ia enggan untuk melepaskanku.

"Sssshh...Bentar AA....Dewik lagi enak" Ucap teh dewik manja
"Jangan dicabut...ihhh" Imbuhnya dengan nada suara pelan
"Aus say....Emangnya kamu enggak aus?" Ucap ajak ku dibalas kepala teh dewik yang menelengkan kepala
"Bisa ga...Gak di cabut A?" Ucap teh dewik sambil mengigit gemas bibirnya
"Kenapa? " Balas singkatku
"Ssshhh....dewik pingin mendem pejuh AA..." Nada suara teh dewik manja
"hehehe.... bikin ketagihan yah? " Ucapku dibalas anggukan teh dewik yang langsung mendekapku dengan erat

Ku bopong tubuhnya yang lumayan berat itu dengan tenagaku hingga membuat teh dewik menggantung seperti seekor kera. Dengan kerjasama yang mantap kami pun berhasil mengambil tas kresek yang berisi cemilan dan beberapa botol bir bintang sambil cekikan lalu kembali menuju ranjang dengan posisi tubuh teh dewik yang berada diatas selangkanganku dan kedua alat kelamin kami berdua yang masih bersatu padu. Kubuka botol bir bintang dengan kunciku hingga terlepas. Kuteguk nikmat beer dingin yang menyegarkan kerongkonganku sambil melihati teh dewik yang sedang menunggu giliran. Kusisakan 1 tegup dimulutku lalu menggiringnya kearah bibir tebalnya , hingga ia meneguk beer yang terdapat dimulutku bersamaan dengan air liurku. Ku ulangi perbuatan nakal ku itu sambil cekikan denganya. Hingga membuat batang jantanku yang layu menengak kembali.

Aku tak inggin terburu-buru untuk melanjutkan ronde berikutnya. Sehingga aku memilih untuk rehat sejenak sambil mengudut bareng dengan teh dewik. Ia sempat memintaku untuk mengambil kresek yang berisi serbuk putih yang terletak di bawah kolong ranjang. Aku benar-benar kasihan denganya, tapi jika aku tidak menurutinya pasti akan merusak moment kami yang sedang berbagi kenikmatan. Sambil menghisap rokok aku melihati ibunya nita yang sedang mengenakan daster erotis setengah basahnya itu menghisap bubuk putih itu dengan hidungnya. Hingga membuat kepalanya mendongak keatas dengan wajah yang semeringah dan hidung yang berlumuran dengan bubuk putih. Kurasakan sebuah cairan hangat berwarna putih susu merembas keluar dibalik bibir kemaluanya yang seperti pintu cowboy itu merembas keluar menuruni batang jantanku. Sementara itu teh dewik sedang melihatiku dengan kedua bola mata setengah teler sambil mengusapi dadaku.

"Kocokin memek dewik donk A...hehe" Ucap teh dewik menyeringai sambil memutar-mutarkan pantatnya

Saat itu aku sempat melihat hidung teh dewik meler, Hingga air liurnya pun menetes sendiri seolah-olah ia sedang berada diawang-awang. Terus terang ekspresi telernya itu menyulut birahiku. sehingga akhirnya membuatku mematikan rokoknya hingga kugerakan pantatku turun naik sambil memegangi pinggul teh dewik. Bunyi suara daging beradu dan kecipak pun terdengar memenuhi sudut ruangan dipadu dengan suara desahan teh dewik pun memenuhi tiap sudut ruangan. "SPLOK" Kuhentakan kasar pantatku keatas hingga membuat teh dewik berteriak kecil lalu ia pun memadunya dengan gerakan pantat yang memutar-mutar sambil melihatiku dengan wajahnya yang teler. Aku sudah tak tau lagi seperti apa lubang kemaluanya itu yang sudah kusodok kasar sejak awal mula kami bersetubuh. Kudekap erat tubuh moleknya dengan kedua tanganku hingga kedua gundukan buah pepaya bangkoknya itu menggencet dadaku sambil menyodok-nyodok batang jantanku menjeblos lubang buayanya yang sudah amat becek itu. Dari posisi tubuh teh dewik yang menunggangi selangkanganku , kubantingkan tubuhnya keranjang hingga kembali menggenjot lubang buayanya itu dengan seluruh tenaga yang kumiliki. Peduli setan dengan sodokan kasarku yang dapat merusak onderdilnya itu. Kupacu birahiku hingga nafasku seolah-olah sedang diburu oleh bom waktu. Sementara itu teh dewik menanggapi prilaku itu dengan menyilangkan kakinya mengikat pingangku dan mendekap erat tubuhku dengan tanganya.

Hingga "CRUTT....CRUTT".....

Kusemburkan cairan maniku membasahi liang senggamanya sambil melumat bibir tebalnya dengan mulutku. Kusumpal mulutnya itu yang berusaha untuk merengkuh desah dengan geliatan lidahku. Hingga prilaku ku itu membuat kedua bola matanya merem melek sembari menikmati sensasi cairan kentalku yang sedang menerobos masuk kedalam lubang kemaluanya. "Syurrrr" Kurasakan air hangat membasahi selangkanganku yang kuduga teh dewik sedang mengencingiku. Saat dirinya sedang dalam keadaan lengah. Ku cabut batang panjangku yang menyumpal lubang kemaluanya itu dengan gerakan secepat kilat. Hingga membuat teh dewik spontan memegangi bagian bawah perutnya dengan tangan yang bergemetaran dan nafas nya yang terpatah-patah. Kusaksikan bibir kemaluanya yang mengagah lebar itu meletupkan cairan kental berwarna putih susu hingga menuruni daerah lubang anusnya.

Kuperhatikan batang jantanku yang sudah melayu dilumuri oleh sebuah adonan entah berantah yang menyeruakan bau yang tajam. Kusuruh teh dewik untuk membersikan batang jantanku kotor akibat ulah sisa cairan orgasme kami berdua yang tak lama kemudian ia mengkulum batang jantanku dengan mulutku sambil mengusapi buah zakarku. Meskipun kami hanya menggunakan dua gaya bercinta dan bersetubuh dengan waktu yang cukup lama. Aku masih belum puas menyetubuhi tubuh molek ibunya nita yang seolah-olah tercipta hanya untuk di setubuhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar